22 November 2009

Lifter Eko Raih Emas dalam Kejuaraan Dunia

Indonesia kembali membuktikan diri sebagai negara penting dalam kancah olahraga angkat besi internasional. Lifter putra Eko Yuli Irawan, Sabtu (21/11) di kota Goyang, Korea Selatan, berhasil merebut emas dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2009.

Eko adalah peraih perunggu Olimpiade Beijing 2008. Perunggu angkat besi Olimpiade Beijing lainnya dipersembahkan Triyatno. Selain bulu tangkis, angkat besi adalah cabang yang berpeluang menyumbangkan medali dalam olimpiade.

Eko, yang bertahun-tahun silam bekerja sebagai gembala kambing di Metro, Lampung, mengikuti kejuaraan dunia di kelas 62 kilogram. Ia belum satu tahun menggeluti kelas itu. Setahun silam, Eko adalah lifter yang ditakuti di kelas 56 kilogram.

Eko mendapat emas dari angkatan clean and jerk. Melakukan angkatan clean and jerk tertinggi 175 kilogram, Eko hampir mencapai rekor dunia jenis angkatan tersebut, 177 kilogram.

"Ia mungkin bisa memecahkan rekor dunia. Namun, Eko pergi ke Goyang bukan untuk melakukan angkatan maksimal. Eko mengikuti kejuaraan dunia untuk persiapan SEA Games 2009," ujar Sonny Kasiran, Ketua Bidang Angkat Besi Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI), dari Goyang.

Dengan tujuan sebagai persiapan mengikuti SEA Games, menurut Sonny, atlet yang berangkat ke Goyang memang tidak ditargetkan macam-macam. "Intinya, kejuaraan dunia ini masih bagian dari latihan," kata Sonny.

Untuk kategori angkatan snatch, Eko meraih perunggu setelah melakukan angkatan terbaik 140 kilogram. Pada kesempatan ketiga jenis angkatan itu, Eko berusaha mengangkat barbel 143 kilogram, tetapi gagal.

Untuk kategori total (kombinasi clean and jerk dan snatch), Eko mengantongi perak. Total angkatannya ialah 315 kilogram. Emas kategori total dikantongi lifter China, Ding Jianjun. Ia meraih emas snatch (146 kilogram) dan menempati posisi keempat clean and jerk (170 kilogram).

SEA Games 2009 berlangsung di Laos, bulan depan. Setelah selalu menjadi juara umum sejak mengikuti perhelatan olahraga Asia Tenggara itu pada akhir 1970-an, Indonesia terpuruk ke posisi kelima pada 2005.

Posisi Indonesia membaik ke urutan keempat pada 2007. Sistem pembinaan yang jauh tertinggal ketimbang negara Asia Tenggara lain merupakan faktor utama Indonesia kini terseok-seok di kancah SEA Games.

Lifter Jadi Setiadi yang turun di kelas 56 kilogram menempati posisi keempat untuk semua kategori angkatan. Lifter Triyatno yang naik ke kelas 69 kilogram baru berlaga Minggu ini.

Satu lagi lifter Indonesia yang pergi ke Goyang adalah atlet putri Ni Luh Sinta Damayanti. Ia akan turun di kelas 75 kilogram. (ATO)

Tidak ada komentar: