04 November 2009

Peraih Emas Olimpiade Sains Berhak Beasiswa hingga S3

Indonesia bangga dengan prestasi yang diraih anak-anak Indonesia, juara umum pada Lomba Matematika Internasional ke-3 (3rd Wizards at Mathematics Internastional Competition 2009) di Lucknow, India. Sebagai penghargaan atas prestasi medali emas yang diraih, pemerintah akan memberikan beasiswa hingga ke jenjang S3.

"Bapak Presiden mencanangkan, siapa pun yang dapat medali emas olimpiade berbagai jurusan, maka ia diberikan reward hingga S3 di mana saja, selama lokasinya ada di dalam peta," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh. Mendiknas menegaskan hal itu ketika menerima anak-anak yang berhasil membawa total 10 medali emas, 9 perak, dan 5 medali perunggu, Selasa (3/11) malam di Hotel Sahid, Jakarta.

Rincian prestasi tersebut, yaitu kategori individual competition meraih 8 medali emas, 7 perak, dan 4 medali perunggu. Adapun kategori team competition meraih 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Kompetisi ini diikuti 9 negara dengan 34 tim. Sebanyak 5 tim di antaranya dari Indonesia, berkekuatan 19 anak dari berbagai sekolah dasar.

Tak sebatas meraih juara umum, Indonesia juga meraih nilai tertinggi untuk kategori individual competition atas nama Henry Jayakusuma asal SD PL Bernardus, Semarang. Nilai tertinggi team competition atas nama Agasha Kareef Ratam (SD Al Izhar Pondok Labu), Fahmi Firdaus Angkasa (SDIP Daarul Jannah Bogor), Stanley Orlando (SD St Ursula, Jakarta), dan Kevin Pratama Rusli (SDK BPK Penabur).

Menjawab wartawan, Mendiknas juga memberikan kabar gembira buat para pembina/pembimbing. Walaupun mereka diyakini memiliki keikhlasan luar biasa dan tidak pernah meminta apa-apa, insya Allah pemerintah telah menyiapkan penghargaan untuk para pembina.

"Tentang apa (penghargaan) itu, itu bagian dari kerahasiaan. Sangat tidak tahu diri, seandainya Depdiknas tidak bisa memberikan sesuatu yang berarti bagi pembina/pembimbing anak-anak yang berpestasi dunia tersebut," ungkapnya.

Mohammad Nuh mengemukakan, prestasi anak-anak menjadi prestasi awal bangsa ini. Masa depan bangsa ini berada di tangan kalian semua. "Dilihat dengan matahati, anak-anak matanya bersinar, tersimpan masa depan yang sangat bagus. Anak-anak kita ini mempunyai potensi luar biasa. Wajah-wajah sang juara," katanya.

Dengan potensi yang luar biasa itu, prestasi anak-anak diakui oleh dunia. Prestasi ini harus tetap dikawal, dan Depdiknas mendukung penuh agar potensi dan prestasi yang diraih bisa terus dikembangkan lagi.

Untuk itu, lanjut Mendiknas Mohammad Nuh, sebagaimana esensi dari program 100 hari Mendiknas, profesionalitas dari guru-guru harus tetap didorong. Guru harus harus bisa menggali talenta anak-anak kita dan memberikan sentuhan sehingga talenta-talenta anak-anak bisa bersinar.

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Suyanto, mengatakan, melihat asal sekolah dari lima tim yang dikirim, mereka bukan saja berasal dari sekolah negeri, tetapi juga swasta. Demikian juga asal sekolah mereka, cukup beragam.

"Ini menjadi capaian tersendiri bagi para pengelola sekolah atas apa yang telah diraihnya itu. Adapun pemerataan di bidang pendidikan menjadi salah satu agenda yang akan terus dijalankan ke depan. Prinsipnya, bagaimana menjalankan bidang pendidikan secara merata baik dalam hal kualitas maupun sarana dan prasarana, serta terjangkau," paparnya.

Tidak ada komentar: