01 November 2009

Dunia Akui Musik Kolintang

Bupati Minahasa Vreke Runtu, akhir pekan ini mengatakan, terciptanya empat rekor dunia Guinness World Record untuk musik kolintang membuat musik bambu ini semakin dihargai dan diakui dunia.

"Momentum pemecahan rekor dunia musik kolintang dan musik bambu, catatan penting dalam rangka mematenkan seni budaya daerah," kata Runtu pada pemberian sertifikat pemecahan empat rekor dunia Guinness di Stadion Maesa Tondano, Minahasa.

Keempat rekor dunia Guinness itu masing-masing permainan musik kolintang massal dengan peserta terbanyak 1.223 orang, permainan musik bambu massal dengan peserta terbanyak 3.011 orang, Instrumen Kolintang dan instrumen musik bambu terompet terbesar di dunia.

Penghargaan diberikan oleh Lucia Sinigagliesi dari Guinness World Record kepada Beny Mamoto, Ketua Institut Seni Budaya Sulawesi Utara (ISBSU).

Vreke Runtu mengatakan, suatu kehormatan karena Minahasa dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pemecahan rekor dunia musik kolintang dan musik bambu.

Penghargaan ini akan berimbas kepada meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke daerah itu.

"Apalagi Minahasa memiliki beragam potensi pariwisata yang menarik bagi wisatawan diantaranya obyek wisata budaya, wisata agro, wisata bahari dan wisata kuliner," katanya.

Dia mengatakan, momentum terciptanya rekor dunia Guinness itu juga akan memotivasi pemerintah dan masyarakat Minahasa untuk semakin mengintai dan mengembangkan musik kolintang dan musik bambu.

Pemerintah senantiasa bertekad mengembangkan musik kolintang dan musik bambu di daerah itu melalui antara lain dengan menyediakan alat musik tersebut di Kantor Bupati dan kantor dinas lainnya.

Langkah ini selain untuk mengembangkan minat dan bakat juga memperkenalkan musik kolintang kepada tamu yang berkunjung ke daerah itu. (*)

Tidak ada komentar: