04 Desember 2009

Menanti Semerbak Teh Indonesia di Hong Kong

Pemerintah Indonesia, melalui Konsulat Jenderal Hong Kong, sedang mendorong potensi bisnis teh dari Indonesia ke Hong Kong melalui penjualan langsung.

Konsul Ekonomi Konjen Hong Kong Dicky Soerjanatamihardja mengatakan potensi bisnis teh dari Indonesia sangat besar karena pasarnya bukan hanya di Hong Kong, tapi juga Cina. Mulai tahun ini, pemerintah mengupayakan perintisan direct-selling teh Indonesia ke Hong Kong melalui berbagai negosiasi hingga pameran.

Pasarnya sangat menjanjikan karena Hong Kong menjadi salah satu wilayah di dunia dengan konsumsi teh hitam terbesar dan budaya minum teh menjadi penting di sini.

"Kita tidak menyadari potensi pasar Hong Kong sebagai salah satu konsumen teh hitam terbesar di dunia. Selama ini kita hanya mengekspor ke Belanda dan Inggris. Tahun ini kita mendorong teh masuk ke Hong Kong dan Cina," tuturnya ketika ditemui Kompas.com dan Jakarta Post di booth Konsulat Jeneral Indonesia di World SME Expo dan Inno Design Tech Expo di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Kamis (3/12).

Dicky mengatakan selama ini teh Indonesia sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Dibeli dari pelelangan dengan harga murah dan diberi merk perusahaan tersebut.

Namun dari pengalaman sejak awal tahun ini, lanjutnya, direct-selling membuka kesempatan menjual teh murni dengan harga di atas rata-rata harga lelang. Saat ini, ungkap Dicky, pelakunya baru perkebunan PTP yang mengirimkan paling tidak empat kontainer setiap bulannya, baik jenis teh hijau maupun teh hitam.

Untuk tahun 2010, Dicky enggan mengungkapkannya. Menurutnya, Konsulat hanyalah fasilitator. Perusahaanlah yang berhak menetapkan target penjualan.


KOMPAS.com Caroline Damanik

Tidak ada komentar: