07 Oktober 2009

Prestasi Mahasiswa Indonesia di Tingkat Internasional

Kalau melihat daftar mahasiswa Indonesia yang berprestasi di luar negeri pastinya sangat membanggakan sekali. Dulu, bangsa Indonesia terkenal dengan bangsa yang besar karena kita memiliki Soekarno. Bangsa Indonesia juga terkenal dengan istilah macan Asia. Walau beberapa tahun kemudian Indonesia seperti kehilangan gigi, kini kita boleh berbangga lagi dengan prestasi putra-putri terbaiknya di kancah Internasional.
Ini adalah beberapa nama mahasiswa Indonesia yang menuai prestasi membanggakan di tingkat internasional di tahun 2009:

- Shofwan Al-Banna Choiruzzad, berhasil memenangkan The 39th St. Gallen Symposium yang berlangsung di Swiss, 7–9 Mei 2009. Dengan karya tulis berjudul Boundaries as Bridges: A Reflection for Transnational Business Actors, ia mengungguli Jason George, mahasiswa program master dari Harvard University (peringkat dua) dan Aris Trantidis, mahasiswa program doktoral dari London School of Economics (peringkat tiga).

- Arief Indrasumunar, Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland, mendapatkan paten internasional atas keberhasilan penelitiannya melakukan kloning tiga gen yang berperan dalam pembentukan "root nodule" pada tanaman kedelai.

- Team Ganesha, Tyson, Aisar L. Romas, dan R. Siti Intan, berhasil menyisihkan finalis dari universitas ternama di Jepang dan Korea, meraih penghargaan tertinggi dari JapanSociety of Information and Communication, IEICE, pada lomba perancanganchip: LSI-Design Contest 2009.

- Team Zoiros, Randy Hari Widialaksono, Ahmad Fajar Firdaus, dan Iman Prayudi, juga mendapat penghargaan dari Multinational Company, Xilinx® Award. Dengan rancangan prosesor mereka yang dapat bekerja pada kecepatan mencapai 1 GigaHertz, mereka berhasil menunjukkan keunggulan sistem dari berbagai peserta lainnya. Prototipe komputer mereka juga dapatmemperagakan kemampuan prosesor dalam menjalankan “Video Game Sokoban.

- Tim 'Big Bang' ITB yang terdiri dari David Samuel, Doddy Dharma, Dominikus Damas dan Samuel Simon, serta Ella Madanela sebagai mentor menjuarai Imagine Cup 2009 yang digelar oleh Microsoft pada final 3 - 7 Juli 2009 lalu di Kairo, Mesir.
Data diatas belum termasuk pemenang Olimpiade Fisika di luar negeri. Itu untuk posting berikutnya :)

Tapi sayang sekali, pemerintah masih kurang menghargai hasil karya anak bangsa, seperti mematenkan hasil karya mereka. Ini dapat terlihat jelas dengan adanya kasus David, mahasiswa asal Indonesia yang meninggal di Singapore karena dianiaya oleh dosennya karena sang dosen ingin memiliki hasil penelitian David. Peranan pemerintah sangat lemah dalam hal mempertahankan hasil penelitian David yang luar biasa dan cenderung tidak peduli atas kehilangan salah satu putra terbaiknya.

Selain itu, kurangnya perhatian pemerintah terhadap wadah bagi orang-orang pintar ini untuk melakukan penelitian dan berkreasi. Sehingga mereka lebih senang bekerja di luar negeri daripada di negerinya sendiri. Padahal kemampuan mereka dapat membantu membangun negeri kita tercinta ini.

Tidak ada komentar: