03 September 2009

Papua Minta Jusuf Kalla Jadi Mediator

Dialog Papua-Jakarta

Masyarakat Papua mengharapkan Wakil Presiden M Jusuf Kalla bersedia menjadi mediator, dalam dialog Papua-Jakarta, untuk menyelesaikan masalah Papua secara bermartabat.

"Kita harapkan bila perlu pemerintah baru berikan mandat kepada beliau (Jusuf Kalla) menjadi jembatan (mediator) dialog Jakarta-Papua," kata Pendeta Karel Phil Erari usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (3/9).

Sebelumnya 12 tokoh masyarakat Papua menghadap Wapres Jusuf Kalla untuk menyampaikan hasil diskusi panel membahas penyelesaian masalah Papua. Menurut Karel dialog kebangsaan Papua-Jakarta bisa menjadi alat demokratis untuk selesaikan Papua.

Menurut Karel setidaknya ada lima masalah di Papua

Pertama, pentingnya dialog nasional antara Papua-Jakarta untuk menyelesaikan masalah secara bermartabat.

Kedua, masalah otonomi khusus yanh sudah berlangsung sembilan tahun ternyata belum efektif dan tidak dirasakan masyarakat karena sejak awal ada intervensi dari Jakarta.

Ketiga, masih ada rencana pemekaran wilayah sehingga menganggu efektifitas pembangunan.

Keempat, perlunya dibentuk badan koordinasi untuk mengawasi jalannya otonomi khusus.

Kelima, kami mewaspadai masalah pembongkaran makam Thies Aluwai.

"Kami menilai dengan pengalaman beliau (Wapres) menyelesaikan berbagai konflik maka akan mampu menjembatani dialog Papua-Jakarta," kata Karel.

Dengan demikian tambahnya ke depan Papua bisa lebih baik. Dengan dialog ini diharapkan akan tumbuh persepsi dan pemahaman yang sama dalam membangun bangsa. [TMA, Ant]

Tidak ada komentar: