27 Agustus 2009

2 Siswa Binjai Raih Juara Sempoa Asia Tenggara

Dua siswa asal Kota Binjai, Sumatera Utara berhasil tampil sebagai juara pada lomba ketangkasan menggunakan sempoa (alat hitung tradisional Cina) tingkat Asia Tenggara, atau The World Association of Abacus and Mental Arithmetic (WAAMA).

Dua siswa yang mewakili Indonesia dipertandingan dengan peserta tujuh negara itu masing-masing bernama M Aldy Azizi Pane, siswa kelas I SMPN 2 Binjai, dan Enda Bibka Meganta br Peranginangin, siswa kelaa III SMPN 1 Binjai.

Prestasi kedua siswa ini diketahui ketika para pendampingnya, Ngajudin Nugroho, Berluida, Hendra Sucipta, Toni Chandra, dan Dahrim Perangingin (orangtua Enda Bibka) bertemu Gubernur Syamsul Arifin di Gubernuran Medan, Senin (24/8).

Dalam pertemuan itu, Nugroho yang menjadi juru bicara menjelaskan, prestasi kedua siswa tersebut menjadi kado terindah bagi Pemko Binjai, dan mungkin Indonesia yang merayakan HUT ke 64 tahun kemerdekaannya.

Karena, pertandingan yang digelar di RRT 16 Agustus lalu itu diikuti tujuh negara kuat di bidang keterampilan dan ketangkasan bermain sempoa. Yakni Amerika Serikat, Jepang, Korea, Singapura, Malaysia, Sudan, dan Cina sebagai tuan rumah.

Cina sendiri menurunkan utusan dari berbagai provinsi. Yakni Beijing, Hunan, Jilin, Jiangsu, Shaanxi, Tianjin, Taiwan, Henan, Heilongjiang, Xinjiang dan Hongkong. Perlombaan ini dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B.

Dalam kelompok A tim Indonesia diwakili oleh Cindy Limindra, Veronica Darmawan dan Nelly. Kelompok B diwakili oleh M.Aldi Azizi, Enda Ribka Meganta Br PA dan Kenny. Kelompok A dan kelompok B berhasil meraih juara The First Prize (Juara 1).

Nugroho menjelaskan, perjuangan keduanya untuk bisa berlaga di tingkat internasional, dan akhirnya menjadi juara pertama, dimulai dari tingkat seleksi di Kota Binjai. Kemudian naik ke tingkat provinsi, dan lanjut ke tingkat nasional, dan seterusnya ke tingkat internasional.

“Di Indonesia saja, kedua siswa ini harus bersaing dan mengalahkan 1.000 peserta yang rata-rata merupakan siswa berdarah Cina. Namun berkat perjuangan tak kenal lelah, dan ketekunan, keduanya berhasil meraih juara,” ungkap Nugroho yang juga didampingi tokoh pendidikan Sumut, Dr Sofyan Tan.

Menanggapi kabar gembira ini, Syamsul berpesan agar kedua siswa ini terus dilatih dan dibina hingga ke tingkat universitas. Sebab, daya pikir keduanya yang sangat jarang ditemui, bisa dikembangkan untuk kemajuan keduanya di masa depan, dan khususnya kepada kemajuan bangsa dan negara.

“keberhasilan ini jelas 10 kali lebih hebat dari anak-anak sebaya mereka di RRT sana. Karenanya, bakat, dan kepintaran seperti ini perlu terus dikembangkan dan diberdayakan. Tak hanya itu, Pemprov Sumut juga akan memberikan beasiswa kepada keduanya untuk tiga tahun ke depan,” jelas Syamsul yang didampingi Asisten Kessos Asrin Naim dan Kadis Kominfo Eddy Syofian.

sumber : sumut.go.id

Tidak ada komentar: