" Karena itu, peluncuran kali ini juga untuk menguji roket untuk menembus daerah subsonik dan supersonik. Karena daerah tersebut memiliki panas di atas 1.200 derajat celcius. Cukup besar dibandingkan yang lainnya,” kata Kusmayanto di Pameungpeuk, Garut, Kamis (2/7).
Menurutnya, instrumen roket yang dibuat Lapan tersebut sepenuhnya menggunakan bahan baku lokal. Hal itu untuk mencegah terjadinya embargo dari negara lain, bila negara yang digunakan bahannya untuk roket bermasalah dengan Indonesia. “Bahan roket ini bisa kita beli di pasar,” ujarnya.
Pembuatan roket itu memakan waktu selama tiga bulan. Spesifikasi roket itu, berdiameter 420 mm, berat luncur 1000 kg, panjang roket 6200 mm, jenis propelan solid-komposit, waktu bakar 13 detik, waktu terbang 205 detik, maksimum kecepatan 4,5 mach, prediksi jangkau 101 km, prediksi ketinggian 53 km, muatan: diagnostik,GPS, altitudemeter, gyro, 3-axis accelerometer, processor dan baterai.
Sedangkan spesifikasi roket RX-100 diantaranya, diameter 110 mm, berat luncur 30 kg, panjang roket 1900 mm, jenis propelan solid-komposit, waktu bakar 2,5 detik, waktu terbang 70 detik, maksimum kecepatan 1,7 mach, prediksi jangkau 11 km, prediksi ketinggian 7 km, muatan: diagnostik, GPS, altitudemeter, gyro, 3-axis accelerometer, processor dan baterai.
SIGIT ZULMUNIR
TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar