27 Agustus 2009

Hindari Klaim atas Suku Dayak, Bersiap Go Internasional

KSB Seraong Kukar Tampil di Singapura

Kelompok Seni Budaya (KSB) Seraong Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan eksistensi mereka memajukan kebudayaan asli daerah di tingkat internasional. Baru saja pulang dari Bangkok, Thailand sebagai undangan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, Kamis (27/8) besok mereka akan berangkat lagi ke Singapura.

THE Lost World Festival yang berlangsung di Asian Civilisations Museum, Singapura, 28 Agustus sampai 1 September nanti akan jadi pertunjukan kesekian kalinya yang diikuti KSB Seraong di tingkat internasional.

Event yang mirip dengan pesta rakyat ini merupakan kerjasama Asian Civilisations Museum Singapore, IMG Promotion Singapore dan Langkan Budaya Taratak sebagai counter part festival untuk Indonesia dimana KSB Seraong jadi satu-satunya anggota dari Kaltim.

“Kami ingin menampilkan sesuatu yang beda di festival itu. Kami akan membawa kebudayaan asli daerah yaitu suku dayak untuk dipromosikan,” kata Direktur Eksekutif KSB Seraong Misra Budiarto didampingi Direktur dan pendiri Langkan Budaya Taratak Tom Ibnur serta Direktur Eksekutif Naswan Iskandar kemarin.

Misi utama dari keikutsertaan KSB Seraong di Singapura nanti adalah menghindari klaim Malaysia atas kebudayaan Indonesia salah satunya tarian dayak. “Kita tahu sekarang ini lagi ramai dibicarakan masalah pencaplokan kebudayaan Indonesia oleh Malaysia. Nah misi kami nanti menghindari klaim itu karena di Malaysia juga banyak orang Dayak. Jangan sampai kesenian asli Indonesia ini ikut diklaim berasal dari Malaysia,” ucap Misra.

Sebanyak 12 penari disiapkan KSB Seraong saat mengikuti festival tersebut dan menyiapkan beberapa tarian yang digarap secara khusus di Tenggarong dimana saat ini para penari yang akan dibawa terus berlatih setiap hari. “Kami tidak hanya membawa nama Kukar atau Kaltim tapi juga Indonesia di Singapura, makanya harus tampil semaksimal mungkin, apalagi acara itu diikuti beberapa negara dari Asia,” sebutnya lagi.

Tarian yang akan dibawakan KSB Seraong antara lain Tari Gong dan Burung Enggang yang melambangkan kepemimpinan, Tari Hudoq sebagai tari pengusir kejahatan, Tari Mempah atau Nenang, tarian dan nyanyian bermakna mantera atau syair untuk memanggil roh sebelum upacara, Tari Kancet Lasan, tarian yang menggambarkan tiga permasalahan sebelum membuka ladang yaitu rebutan lahan, perang dan perdamaian, sementara tarian terakhir adalah Tari Gantar, tarian riang gembira. “Sebelum menari kami ikut arak-arakan dulu, setelah itu setengah jam nonstop kami beratraksi,” jelasnya.

Di Singapura setiap tahun menurutnya memang selalu digelar festival dan tahun ini The Lost World Festival jadi kesempatan bagi Indonesia khususnya KSB Seraong untuk tampil. “Kami ingin mempromosikan budaya Indonesia dan kalau bisa go internasional lewat festival ini. Mudah-mudahan dengan begitu kebudayaan daerah bisa bertahan dan tidak hilang atau diklaim milik negara lain,” harapnya.

Sekadar diketahui, KSB Seraong sudah melakukan kerjasama dengan Taratak sejak 2003 saat Lembaga Pembinaan dan Kebudayaan Kukar (LPKK) masih ada. Misi dari LSM seni dan budaya ini adalah perlindungan terhadap tradisi dan kebudayaan nasional, salah satunya yang ada di Kukar

sumber : kaltimpos.co.id

Tidak ada komentar: