25 Agustus 2009

Perwira TNI Jadi Direktur Pasukan UNIFIL

Brigjen TNI Zahari Siregar dipastikan menjadi Direktur Strategic Military Cell (SMC) Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) yang bermarkas di New York.

Penunjukkan Brigjen TNI Zahari Siregar itu, menyusul permintaan PBB kepada Indonesia untuk menetapkan salah satu perwira tingginya sebagai Direktur SMC UNIFIL, kata Wakil Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Departemen Luar Negeri Fikry Cassidy di Jakarta, Selasa.

Brigjen TNI Zahari Siregar sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia.

Ketika dikonfirmasi ANTARA, Fikry mengatakan, Direktur SMC UNIFIL antara lain bertugas merumuskan kebijakan strategis yang akan diterapkan UNIFIL agar misinya menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon Selatan berhasil.

Ia menambahkan, keberadaan SMC baru di bentuk PBB misinya di Lebanon Selatan sedangkan dalam misi PBB lainnya di wilayah lain, keberadannya tidak ada.

Dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasukan terbesar setelah Perancis dan Italia.

Tambah

Indonesia akan meningkatkan jumlah personel TNI untuk bergabung dengan pasukan pemelihara perdamaian PBB menjadi 2.000 personel pada 2009.

Saat ini jumlah personel TNI yang tergabung dalam pasukan PBB mencapai 1.526 orang yang bertugas di empat wilayah dunia yakni di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika.

Namun, lanjut Fikry, rencana tersebut akan dipertimbangkan lagi mengingat terjadi krisis ekonomi global.

Dijelaskannya, Indonesia pertama bergabung dalam misi PBB pada 1957. "Sejak 1957 Indonesia telah berpartisipasi dalam 25 misi perdamaian PBB. Dan saat ini, Indonesia tergabung dalam tujuh misi PBB," ungkapnya.

Fikry mengemukakan, keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian PBB memiliki nilai strategis yakni mempererat kerja sama multilateral untuk penyelesaian konflik. Keikutsertaan itu tetap dilandasi kebijakan politik luar negeri bebas aktif sesuai amanah UUD 1945.

Selain itu, keterlibatan Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme TNI/Polri. Khusus dalam misi PBB di Lebanon, selain mengirimkan pasukan darat, Indonesia juga bergabung dalam satuan Tugas Maritim (MTF) UNIFIL, dengan jumlah seluruh personel sekitar 1.400 orang.

Hal itu menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga dan memelihara perdamaian dunia berdasarkan kebijakan politik luar negeri bebas dan aktif, demikian Fikry.

Tidak ada komentar: